Npm : 20213516
Kelas : EB17
Volume
11, No 2, September 2016 E-ISSN
2528-7672
ANALISIS
NILAI PERUSAHAAN PADA SEKTOR PERTAMBANGAN
BATUBARA
DI BURSA EFEK INDONESIA
Iin
Wijayanti1 Dhani Ichsanuddin Nur2 Gideon Setyo B3
1,2,3Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Korespondensi
: iinsmart83@gmail.com
ABSTRACT
This
study aimed to examine the effect of inflation, liquidity and leverage on
corporate performance, the effect of inflation, liquidity, leverage and
performance of the company against the value of the company as well as the
effects of inflation, liquidity and leverage the value of the company through
the company's performance. This research is quantitative. The sampling method
used is purposive sampling with a sample of 85 financial statement data.
Methods of data collection using secondary data obtained from the web the
Indonesia Stock Exchange (www.idx.com). Analysis of data in this study using
the path analys. Findings from this study indicate that inflation can not
contribute to the improvement of the company's performance, liquidity, leverage
and inflation may contribute to the increased value of the company, liquidity
may contribute to the increased value companies, leverage can contribute increased
value of the company, the company's performance can contribute to increase the
company's value, inflation contributed to the rise of the value of the company
through the company's performance. Liquidity contribute to the enhancement of
the corporate value through corporate performance. Leverage contribute to the
improvement of the company's value through
Keywords:
Inflation, Liquidity, Leverage,
Company's Performance, Corporate
Value
ABSTRAK
Penelitian
ini bertujuan untuk menguji pengaruh inflasi, likuiditas dan leverage terhadap
kinerja perusahaan, pengaruh inflasi, likuiditas, leverage dan kinerja
perusahaan terhadap nilai perusahaan serta pengaruh inflasi, likuiditas dan
leverage terhadap nilai perusahaan melalui kinerja perusahaan. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif. Metode pengambilan sampel yang digunakan
adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 85 data laporan keuangan. Metode
pengumpulan data menggunakan data sekunder dari web Bursa Efek Indonesia
(www.idx.com). Analisis data menggunakan path analys. Temuan penelitian ini
adalah inflasi tidak dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kinerja
perusahaan, sedangkan likuiditas dan leverage dapat memberikan kontribusi pada
peningkatan kinerja perusahaan, inflasi, likuiditas dan leverage maupun kinerja
perusahaan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan nilai perusahaan.
Inflasi memberikan kontribusi pada peningkatan nilai perusahaan melalui kinerja
perusahaan. Likuiditas dan Leverage memberikan kontribusi pada peningkatan
nilai perusahaan melalui kinerja perusahaan.
Kata
kunci: inflasi, likuiditas, leverage, kinerja perusahaan,nilai perusahaan.
PENDAHULUAN
Keputusan
- keputusan keuangan yang diambil manajer keuangan dimaksud untuk meningkatkan
kemakmuran pemilik perusahaan, hal ini ditunjukkan oleh meningkatnya nilai
perusahaan (Husnan, 2012). Price to Book Value merupakan rasio yang dapat
digunakan untuk mengukur nilai perusahaan. PBV (Price Book Value) menunjukkan
berapa besar nilai perusahaan dari apa yang telah atau sedang ditanamkan oleh
pemilik perusahaan, semakin tinggi rasio ini, semakin besar tambahan kekayaan
yang dinikmati oleh pemilik perusahaan (Husnan, 2012).
Data
dan analisa yang dikumpulkan vibiz research center, harga-harga komoditi
pertanian, pertambangan dan energi secara umum pada tahun-tahun belakangan ini
cenderung melemah, demikian juga halnya yang terjadi di pada batubara. Propek
harga batubara untuk tahun 2015 juga cenderung turun karena prospek konsumsi
batubara untuk produksi baja di Tiongkok pertumbuhannya menurun, demikian
halnya persaingan produksi batubara meningkat baik dari Australia, Mozambique
maupun Tiongkok sendiri, akan ada penurunan dalam konsumsi batubara, hal ini
terkait dengan perkembangan pemahaman kelestarian lingkungan dan kesehatan.
Pemakaian batubara untuk rumah tangga cenderung menurun, sementara pemakaian
untuk industri akan mendapat persaingan dari minyak yang harganya juga
cenderung turun (Vibiz Consulting, 2012).
Menurut
Esthirahayu, dkk (2014) likuiditas memberikan pengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan, manajer perusahaan perlu menjaga tingkat likuiditas perusahaan
karena apabila tingkat likuiditas baik, perusahaan akan efektif dalam
menghasilkan laba yang nantinya akan berdampak pada kinerja keuangan dan para
investor akan percaya untuk berinvestasi pada perusahaan. Gilbers (2012)
menyatakan leverage sebagai trade-off antara utang dan ekuitas, ketika
perusahaan semata-mata dibiayai dengan ekuitas semua investasi dilakukan dengan
ekuitas. Ini berarti bahwa tidak ada manfaat lain kecuali untuk pemegang saham
yang menerima semua keuntungan, tapi ini juga berarti bahwa pemegang saham
adalah satu-satunya yang menanggung risiko.
Menurut
Ludijanto (2014) Leverage memberikan pengaruh yang terhadap kinerja perusahaan.
Yang berarti bahwa apabila Leverage mengalami kenaikan maka akan disertai pula
dengan kenaikan kinerja perusahaan. Melihat latar belakang masalah serta uraian,
peneliti memunculkan beberapa rumusan permasalahan yang akan diangkat dalam
penelitian ini, diantaranya sebagai berikut:
Apakah
terdapat pengaruh antara inflasi terhadap kinerja perusahaan?
Apakah
terdapat pengaruh antara leverage terhadap kinerja perusahaan?
Apakah
terdapat pengaruh antara inflasi terhadap nilai perusahaan?
Apakah
terdapat pengaruh antara likuiditas terhadap nilai perusahaan?
Apakah
terdapat pengaruh antara leverage terhadap nilai perusahaan?
Apakah
terdapat pengaruh antara kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan?
METODE
PENELITIAN
Jenis
data yang digunakan adalah data sekunder. Sumber data yang digunakan adalah
dokumentasi. Analisis data dengan path analys. Populasi yang diambil oleh
peneliti adalah seluruh perusahaan sektor pertambangan batubara yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 22 perusahaan dengan 5 tahun periode
laporan keuangan (2010-2014). Sampel dalam penelitian ini sektor pertambangan
batubara, diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling sehingga sampel
yang digunakan adalah 85 data laporan keuangan.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Pengaruh Inflasi
Terhadap
Kinerja Perusahaan
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan. Hal ini menunjukkan naik turunnya inflasi tidak mempengaruhi
kinerja perusahaan karena rata-rata inflasi dapat dikatakan ringan pada periode
penelitian selain itu besar nilai inflasi pada seluruh perusahaan sampel nilainya
sama karena dalam penelitian ini data inflasi yang terjadi di Indonesia.
Tinggi
rendahnya tingkat inflasi memberi pengaruh positif maupun negatif terhadap
pergerakan harga saham perbankan. Tingkat inflasi yang tinggi akan menurunkan
harga saham aset perbankan, sedangkan tingkat inflasi yang sangat rendah akan
menyebabkan pertumbuhan ekonomi menjadi sangat lamban. Inflasi yang terjadi
dapat dikatakan ringan karena kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun,
sehingga tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Peningkatan
inflasi secara relatif merupakan sinyal negatif bagi investor di pasar modal.
Inflasi akan meningkatkan pendapatan dan biaya produksi perusahaan. Jika
peningkatan biaya produksi lebih tingii dari peningkatan harga yang dpat
dinikmati perusahaan maka profitabilitas perusahaan akan menurun, hal ini lah
yang menyebabkan investor enggan menanamkan dana investasinya di perusahaan
tersebut sehingga harga saham di bursa menurun (Tandelilin, 2010).
Setiawan
(2009) yang menemukan bahwa faktor eksternal berupa inflasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja bank yang diukur menggunakan rasio ROA. Perbedaan
hasil temuan ini dimung-kinkan karena periode observasi yang di-gunakan dalam
penelitian berada pada kondisi relatif stabil dimana hanya pada tahun 2008
industri perbankan di Indonesia mengalami sedikit goncangan akibat subprime
mortgage yang terjadi di Amerika Serikat dan tidak terlalu mengganggu siklus
keuangan industri perbankan di Indonesia.
Pengaruh Leverage
Terhadap
Kinerja Perusahaan
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Leverage berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap kinerja perusahaan, jadi setiap kenaikan nilai laverge akan diikuti
kenaikan kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan modal sendiri
perusahaan dapat memenuhi seluruh kewajibannya, sehingga kinerja perusahaan
meningkat, namun pengaruhnya tidak nyata hal ini terjadi karena fluktuasi atau
naik turunnya nilai laverage tidak begitu besar sehingga tidak bisa memebrikan
pengaruh nyata terhadap kinerja perusahaan.
Hal
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Esthirahayu, dkk (2014) yang
menyatakan bahwa Leverage berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Hasil analisis tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi DER
menunjukkan perusahaan dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada
investor bahwa perusahaan dapat memanfaatkan semaksimal mungkin penggunaan
modal asing untuk mengembangkan perusahaan. Sehingga hal ini sangat
memungkinkan akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, karena dengan modal
yang besar maka kesempatan untuk meraih tingkat keuntungan juga besar. Selain
itu pihak investor akan tumbuh rasa keamanan dalam menanamkan modalnya dan akan
menambah lagi investasi kepada perusahaan sehingga perusahaan dapat lebih
meningkatkan pengembangan dalam modalnya untuk mendapatkan profit yang
maksimal.
Pengaruh Inflasi
Terhadap
Nilai Perusahaan
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh negative tidak signifkan
terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa naik turunnya inflasi
mempengaruhi nilai perusahaan namun pengaruhnya tidak nyata hal ini terjadi
karena terjadi karena fluktuasi atau naik turunnya nilai inflasi tidak begitu
besar dan rata-rata inflasi selama periode penelitian dapat dikatakan rendah
sehingga tidak bisa memeberikan pengaruh nyata terhadap nilai perusahaan.
Ketika
terjadi inflasi maka masyarakat atau investor cenderung menahan keinginannya
untuk membeli saham. Imbasnya adalah Harga Saham akan mengalami penurunan, yang
diakibatkan karena berkurangnya permintaan akan saham dari para investor yang
tidak percaya terhadap tingkat likuiditas perusahaan, yang mana menurut mereka
akan jauh lebih baik jika dana yang mereka miliki untuk kegiatan investasi lain
yang lebih menguntungkan. Inflasi yang terjadi dapat dikatakan ringan karena
kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun, sehingga tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
Hal
ini sesuai dengan pendapat Guspitasari (2013) meyatakan bahwa tingkat inflasi
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (tingkat inflasi) merupakan
indikator ekonomi yang menggambarkan turunnya nilai rupiah, dan kondisi ini
ditandai dengan meningkatnya harga barang-barang kebutuhan di pasar,
meningkatnya inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat.
Pengaruh Likuiditas
Terhadap
Nilai Perusahaan
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif signifikan
terhadap nilai perusahaan, jadi setiap penurunan likuiditas akan diikuti
penurunan nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah utang lebih besar
dari aktiva sehingga jumlah aktiva tidak mencukupi lagi untuk menutup utang
lancarnya. Dengan adanya penurunan kemampuan perusahaan ini membuat nilai
perusahaan menurun.
Likuiditas
merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau
membayarkan dividen kepada para pemegang saham tepat pada waktunya. Pembayaran
dividen yang tepat pada waktunya diperlukan ketersediaan dana dalam hal ini
adalah kas yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan yang mempunyai laba yang
tinggi belum tentu dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham karena
tidak adanya dana pada kas untuk membayar dividen.
Hal
ini sesuai dengan pendapat Gultom, dkk (2013) yang menyatakan bahwa Likuiditas
berpengaruh negatif. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh antara variabel
likuiditas terhadap nilai perusahaan namun tidak signifikan ditahun berikutnya.
Pada dasarnya likuiditas merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka pendeknya yang mana tentu saja dapat meningkatkan nilai perusahaan
karena nilai hutang yang sedikit namun nilai likuiditas yang tinggi juga
menunjukkan banyak dana perusahaan yang menganggur yang pada akhirnya
mengurangi kemampuan laba perusahaan.
Pengaruh Leverage
Terhadap
Nilai Perusahaan
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap
nilai perusahaan, jadi setiap peningkatan laverge akan diikuti peningkatan
nilai perusahaan. Peningkatan leverage berarti porsi pemegang saham semakin
kecil dalam menjamin investasi kreditor atau dengan kata lain peningkatan
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar investasi dilakukan oleh perusahaan
didanai dari dana pinjaman.
Semakin
baik komposisi modal dalam perusahaan maka semakin memaksimalkan nilai
perusahaan. Hal ini mendukung signaling theory yang menyatakan bahwa struktur
modal yang optimal mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Keputusan manajer keuangan tentang bauran antara hutang dan modal akan
mempengaruhi persepsi investor dalam menanamkan dananya pada perusahaan
Hal
ini sesuai dengan pendapat Hardiningsih (2009) yang menyatakan bahwa kebijakan
leverage signifikan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini
berarti bahwa semakin tinggi tingkat leverage yang terbentuk, maka akan
menyebabkan nilai perusahaan juga akan semakin meningkat. Menurut Mathanika,
dkk (2015) bahwa Debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan, debt to asset ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Kinerja
Perusahaan
Terhadap Nilai
Perusahaan
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan, jadi setiap peningkatan kinerja perusahaan akan
diikuti peningkatan nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
mampu mengelola modal sendiri secara efektif sehingga dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Perusahaan memberikan tingkat kembalian yang lebih tinggi pada
pemegang saham.
Profitabilitas
suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan keuntungan yang diperoleh
dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau asset yang dimiliki untuk
meng-hasilkan keuntungan perusahaan. ROE menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki
perusahaan. Rasio ini penting bagi pihak pemegang saham untuk mengetahui
efektivitas dan efisiensi pengelolaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak
manajemen perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efisien
penggunaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.
KESIMPULAN
Kesimpulan
yang dapat diambil berdasarkan hasil analisis data yaitu Inflasi tidak
memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan Pertambangan Batu Bara di
Bursa Efek Indonesia. Leverage
memberikan kontribusi peningkatan terhadap kinerja perusahaan Pertambangan Batu
Bara di Bursa Efek Indonesia. Selain itu Inflasi tidak memberikan kontribusi
terhadap nilai perusahaan Pertambangan Batu Bara di Bursa Efek Indonesia.
Likuiditas memberikan kontribusi terhadap nilai perusahaan Pertambangan Batu Bara
di Bursa Efek Indonesia. Leverage memberikan kontribusi peningkatan terhadap
nilai perusahaan Pertambangan Batu Bara di Bursa Efek Indonesia. Kinerja
memberikan kontribusi peningkatan terhadap nilai perusahaan Pertambangan Batu
Bara di Bursa Efek Indonesia.