Senin, 20 Maret 2017

Tugas 1 Softskill Akuntansi Internasional

Nama : Ajeng Risky
Npm   : 20213516
Kelas  : EB17


Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi     P-ISSN 1858-165X

Volume 11, No 2, September 2016    E-ISSN 2528-7672


ANALISIS NILAI PERUSAHAAN PADA SEKTOR PERTAMBANGAN

BATUBARA DI BURSA EFEK INDONESIA


Iin Wijayanti1 Dhani Ichsanuddin Nur2 Gideon Setyo B3

1,2,3Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Korespondensi : iinsmart83@gmail.com

ABSTRACT

This study aimed to examine the effect of inflation, liquidity and leverage on corporate performance, the effect of inflation, liquidity, leverage and performance of the company against the value of the company as well as the effects of inflation, liquidity and leverage the value of the company through the company's performance. This research is quantitative. The sampling method used is purposive sampling with a sample of 85 financial statement data. Methods of data collection using secondary data obtained from the web the Indonesia Stock Exchange (www.idx.com). Analysis of data in this study using the path analys. Findings from this study indicate that inflation can not contribute to the improvement of the company's performance, liquidity, leverage and inflation may contribute to the increased value of the company, liquidity may contribute to the increased value companies, leverage can contribute increased value of the company, the company's performance can contribute to increase the company's value, inflation contributed to the rise of the value of the company through the company's performance. Liquidity contribute to the enhancement of the corporate value through corporate performance. Leverage contribute to the improvement of the company's value through

Keywords: Inflation,  Liquidity,  Leverage,  Company's  Performance,  Corporate
Value

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh inflasi, likuiditas dan leverage terhadap kinerja perusahaan, pengaruh inflasi, likuiditas, leverage dan kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan serta pengaruh inflasi, likuiditas dan leverage terhadap nilai perusahaan melalui kinerja perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 85 data laporan keuangan. Metode pengumpulan data menggunakan data sekunder dari web Bursa Efek Indonesia (www.idx.com). Analisis data menggunakan path analys. Temuan penelitian ini adalah inflasi tidak dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kinerja perusahaan, sedangkan likuiditas dan leverage dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kinerja perusahaan, inflasi, likuiditas dan leverage maupun kinerja perusahaan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan nilai perusahaan. Inflasi memberikan kontribusi pada peningkatan nilai perusahaan melalui kinerja perusahaan. Likuiditas dan Leverage memberikan kontribusi pada peningkatan nilai perusahaan melalui kinerja perusahaan.


Kata kunci: inflasi, likuiditas, leverage, kinerja perusahaan,nilai perusahaan.


PENDAHULUAN

Keputusan - keputusan keuangan yang diambil manajer keuangan dimaksud untuk meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan, hal ini ditunjukkan oleh meningkatnya nilai perusahaan (Husnan, 2012). Price to Book Value merupakan rasio yang dapat digunakan untuk mengukur nilai perusahaan. PBV (Price Book Value) menunjukkan berapa besar nilai perusahaan dari apa yang telah atau sedang ditanamkan oleh pemilik perusahaan, semakin tinggi rasio ini, semakin besar tambahan kekayaan yang dinikmati oleh pemilik perusahaan (Husnan, 2012).

Data dan analisa yang dikumpulkan vibiz research center, harga-harga komoditi pertanian, pertambangan dan energi secara umum pada tahun-tahun belakangan ini cenderung melemah, demikian juga halnya yang terjadi di pada batubara. Propek harga batubara untuk tahun 2015 juga cenderung turun karena prospek konsumsi batubara untuk produksi baja di Tiongkok pertumbuhannya menurun, demikian halnya persaingan produksi batubara meningkat baik dari Australia, Mozambique maupun Tiongkok sendiri, akan ada penurunan dalam konsumsi batubara, hal ini terkait dengan perkembangan pemahaman kelestarian lingkungan dan kesehatan. Pemakaian batubara untuk rumah tangga cenderung menurun, sementara pemakaian untuk industri akan mendapat persaingan dari minyak yang harganya juga cenderung turun (Vibiz Consulting, 2012).

Menurut Esthirahayu, dkk (2014) likuiditas memberikan pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, manajer perusahaan perlu menjaga tingkat likuiditas perusahaan karena apabila tingkat likuiditas baik, perusahaan akan efektif dalam menghasilkan laba yang nantinya akan berdampak pada kinerja keuangan dan para investor akan percaya untuk berinvestasi pada perusahaan. Gilbers (2012) menyatakan leverage sebagai trade-off antara utang dan ekuitas, ketika perusahaan semata-mata dibiayai dengan ekuitas semua investasi dilakukan dengan ekuitas. Ini berarti bahwa tidak ada manfaat lain kecuali untuk pemegang saham yang menerima semua keuntungan, tapi ini juga berarti bahwa pemegang saham adalah satu-satunya yang menanggung risiko.

Menurut Ludijanto (2014) Leverage memberikan pengaruh yang terhadap kinerja perusahaan. Yang berarti bahwa apabila Leverage mengalami kenaikan maka akan disertai pula dengan kenaikan kinerja perusahaan. Melihat latar belakang masalah serta uraian, peneliti memunculkan beberapa rumusan permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini, diantaranya sebagai berikut:

Apakah terdapat pengaruh antara inflasi terhadap kinerja perusahaan?

Apakah terdapat pengaruh antara leverage terhadap kinerja perusahaan?

Apakah terdapat pengaruh antara inflasi terhadap nilai perusahaan?

Apakah terdapat pengaruh antara likuiditas terhadap nilai perusahaan?

Apakah terdapat pengaruh antara leverage terhadap nilai perusahaan?

Apakah terdapat pengaruh antara kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan?


METODE PENELITIAN

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Sumber data yang digunakan adalah dokumentasi. Analisis data dengan path analys. Populasi yang diambil oleh peneliti adalah seluruh perusahaan sektor pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 22 perusahaan dengan 5 tahun periode laporan keuangan (2010-2014). Sampel dalam penelitian ini sektor pertambangan batubara, diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling sehingga sampel yang digunakan adalah 85 data laporan keuangan.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Inflasi Terhadap
Kinerja Perusahaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan naik turunnya inflasi tidak mempengaruhi kinerja perusahaan karena rata-rata inflasi dapat dikatakan ringan pada periode penelitian selain itu besar nilai inflasi pada seluruh perusahaan sampel nilainya sama karena dalam penelitian ini data inflasi yang terjadi di Indonesia.
Tinggi rendahnya tingkat inflasi memberi pengaruh positif maupun negatif terhadap pergerakan harga saham perbankan. Tingkat inflasi yang tinggi akan menurunkan harga saham aset perbankan, sedangkan tingkat inflasi yang sangat rendah akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi menjadi sangat lamban. Inflasi yang terjadi dapat dikatakan ringan karena kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun, sehingga tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Peningkatan inflasi secara relatif merupakan sinyal negatif bagi investor di pasar modal. Inflasi akan meningkatkan pendapatan dan biaya produksi perusahaan. Jika peningkatan biaya produksi lebih tingii dari peningkatan harga yang dpat dinikmati perusahaan maka profitabilitas perusahaan akan menurun, hal ini lah yang menyebabkan investor enggan menanamkan dana investasinya di perusahaan tersebut sehingga harga saham di bursa menurun (Tandelilin, 2010).
Setiawan (2009) yang menemukan bahwa faktor eksternal berupa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja bank yang diukur menggunakan rasio ROA. Perbedaan hasil temuan ini dimung-kinkan karena periode observasi yang di-gunakan dalam penelitian berada pada kondisi relatif stabil dimana hanya pada tahun 2008 industri perbankan di Indonesia mengalami sedikit goncangan akibat subprime mortgage yang terjadi di Amerika Serikat dan tidak terlalu mengganggu siklus keuangan industri perbankan di Indonesia.


Pengaruh Leverage Terhadap
Kinerja Perusahaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Leverage berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan, jadi setiap kenaikan nilai laverge akan diikuti kenaikan kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan modal sendiri perusahaan dapat memenuhi seluruh kewajibannya, sehingga kinerja perusahaan meningkat, namun pengaruhnya tidak nyata hal ini terjadi karena fluktuasi atau naik turunnya nilai laverage tidak begitu besar sehingga tidak bisa memebrikan pengaruh nyata terhadap kinerja perusahaan.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Esthirahayu, dkk (2014) yang menyatakan bahwa Leverage berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil analisis tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi DER menunjukkan perusahaan dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada investor bahwa perusahaan dapat memanfaatkan semaksimal mungkin penggunaan modal asing untuk mengembangkan perusahaan. Sehingga hal ini sangat memungkinkan akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, karena dengan modal yang besar maka kesempatan untuk meraih tingkat keuntungan juga besar. Selain itu pihak investor akan tumbuh rasa keamanan dalam menanamkan modalnya dan akan menambah lagi investasi kepada perusahaan sehingga perusahaan dapat lebih meningkatkan pengembangan dalam modalnya untuk mendapatkan profit yang maksimal.

Pengaruh Inflasi Terhadap
Nilai Perusahaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh negative tidak signifkan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa naik turunnya inflasi mempengaruhi nilai perusahaan namun pengaruhnya tidak nyata hal ini terjadi karena terjadi karena fluktuasi atau naik turunnya nilai inflasi tidak begitu besar dan rata-rata inflasi selama periode penelitian dapat dikatakan rendah sehingga tidak bisa memeberikan pengaruh nyata terhadap nilai perusahaan.
Ketika terjadi inflasi maka masyarakat atau investor cenderung menahan keinginannya untuk membeli saham. Imbasnya adalah Harga Saham akan mengalami penurunan, yang diakibatkan karena berkurangnya permintaan akan saham dari para investor yang tidak percaya terhadap tingkat likuiditas perusahaan, yang mana menurut mereka akan jauh lebih baik jika dana yang mereka miliki untuk kegiatan investasi lain yang lebih menguntungkan. Inflasi yang terjadi dapat dikatakan ringan karena kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun, sehingga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Guspitasari (2013) meyatakan bahwa tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (tingkat inflasi) merupakan indikator ekonomi yang menggambarkan turunnya nilai rupiah, dan kondisi ini ditandai dengan meningkatnya harga barang-barang kebutuhan di pasar, meningkatnya inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat.

Pengaruh Likuiditas Terhadap
Nilai Perusahaan


Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, jadi setiap penurunan likuiditas akan diikuti penurunan nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah utang lebih besar dari aktiva sehingga jumlah aktiva tidak mencukupi lagi untuk menutup utang lancarnya. Dengan adanya penurunan kemampuan perusahaan ini membuat nilai perusahaan menurun.
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau membayarkan dividen kepada para pemegang saham tepat pada waktunya. Pembayaran dividen yang tepat pada waktunya diperlukan ketersediaan dana dalam hal ini adalah kas yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan yang mempunyai laba yang tinggi belum tentu dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham karena tidak adanya dana pada kas untuk membayar dividen.
Hal ini sesuai dengan pendapat Gultom, dkk (2013) yang menyatakan bahwa Likuiditas berpengaruh negatif. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh antara variabel likuiditas terhadap nilai perusahaan namun tidak signifikan ditahun berikutnya. Pada dasarnya likuiditas merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang mana tentu saja dapat meningkatkan nilai perusahaan karena nilai hutang yang sedikit namun nilai likuiditas yang tinggi juga menunjukkan banyak dana perusahaan yang menganggur yang pada akhirnya mengurangi kemampuan laba perusahaan.

Pengaruh Leverage Terhadap
Nilai Perusahaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, jadi setiap peningkatan laverge akan diikuti peningkatan nilai perusahaan. Peningkatan leverage berarti porsi pemegang saham semakin kecil dalam menjamin investasi kreditor atau dengan kata lain peningkatan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar investasi dilakukan oleh perusahaan didanai dari dana pinjaman.
Semakin baik komposisi modal dalam perusahaan maka semakin memaksimalkan nilai perusahaan. Hal ini mendukung signaling theory yang menyatakan bahwa struktur modal yang optimal mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Keputusan manajer keuangan tentang bauran antara hutang dan modal akan mempengaruhi persepsi investor dalam menanamkan dananya pada perusahaan
Hal ini sesuai dengan pendapat Hardiningsih (2009) yang menyatakan bahwa kebijakan leverage signifikan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat leverage yang terbentuk, maka akan menyebabkan nilai perusahaan juga akan semakin meningkat. Menurut Mathanika, dkk (2015) bahwa Debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, debt to asset ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Kinerja Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, jadi setiap peningkatan kinerja perusahaan akan diikuti peningkatan nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengelola modal sendiri secara efektif sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan memberikan tingkat kembalian yang lebih tinggi pada pemegang saham.
Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau asset yang dimiliki untuk meng-hasilkan keuntungan perusahaan. ROE menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio ini penting bagi pihak pemegang saham untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pengelolaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efisien penggunaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil analisis data yaitu Inflasi tidak memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan Pertambangan Batu Bara di Bursa Efek Indonesia. Leverage memberikan kontribusi peningkatan terhadap kinerja perusahaan Pertambangan Batu Bara di Bursa Efek Indonesia. Selain itu Inflasi tidak memberikan kontribusi terhadap nilai perusahaan Pertambangan Batu Bara di Bursa Efek Indonesia. Likuiditas memberikan kontribusi terhadap nilai perusahaan Pertambangan Batu Bara di Bursa Efek Indonesia. Leverage memberikan kontribusi peningkatan terhadap nilai perusahaan Pertambangan Batu Bara di Bursa Efek Indonesia. Kinerja memberikan kontribusi peningkatan terhadap nilai perusahaan Pertambangan Batu Bara di Bursa Efek Indonesia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar