Tugas
pengantar bisnis
Nama : ajeng risky
Npm : 20213516
Kelas : 1eb17
Universitas
gunadarma
2013
Pendahuluan
Tanggung jawab sosial dunia bisnis tidak saja
brorientasi pada komitmen sosial yang menekankan pada pendekatan
kemanusiaan,belas kasihan,keterpanggilan
religi atau keterpanggilan moral dan semacamnya tetapi menjadi kewajiban yang
sepantasnya dilaksanakan oleh pelaku bisnis dalm ikut serta mengatasi
permassalahan sosial yang menimpa masyarakat.Dalam perkembanganya
praktik “tanggung jawab sosial pelaku bisnis” telah banyak dilakukan secara
sadar,artinya menerpakan “tanggung jawab pelaku bisnis” adalah investasi untuk
pertumbuhan dan keterlanjutan bisnis sehinga tak lagi dilirlik sebagai pusat
biaya.
Teori teori
Berikut akan dijelaskan mengenai Tanggung Jawab
Sosial Suatu Bisnis
Bab 13
Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
Tanggung jawab Sosial adalah suatu konsep
bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki
suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan “pembangunan
berkelanjutan”, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga
harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk
jangka panjang.
Benturan
Terhadap Kepentingan Masyarakat
Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah, maupun kecil). Benturan ini kerap kali karena perusahaan menimbulkan polusi (udara, air limbah, suara bahkan mental kejiwaan).
Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial
Dalam menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis.
Dorongan
tanggung jawab sosial
Klasifikasi masalah sosial yang mendorong
pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut:
Penerapan Manajemen Orientasi
Kemanusiaan
Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyk (saklek), birokratik, dan otoriter.
Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyk (saklek), birokratik, dan otoriter.
Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan,
a) Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaikny semangat dan produktivitas kerja.
b) Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen Partisipatif
c) Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
d) Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
e) Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
Ekologi dan gerakan
pelestarian lingkungan
Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak di pengaruhi oleh proses produksi.
Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak di pengaruhi oleh proses produksi.
Penghematan energi
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahw sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut.
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahw sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut.
Partisipasi pembangunan
bangsa
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan.
Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani
masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang
ada.
Gerakan Konsumerisme
Awal perkembangannya tahun 1960-an di negara barat yang berhasil memberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen yang meliputi beragam aspek.
Tujuan dari gerakan konsumerisasi:
a) Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangna bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
b) Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
c) Diselenggarakan panel-panel diskusi antara wkil konsumen dengan produsen.
d) Pelayanan purna jual yang lebih baik.
e) Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.
Awal perkembangannya tahun 1960-an di negara barat yang berhasil memberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen yang meliputi beragam aspek.
Tujuan dari gerakan konsumerisasi:
a) Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangna bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
b) Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
c) Diselenggarakan panel-panel diskusi antara wkil konsumen dengan produsen.
d) Pelayanan purna jual yang lebih baik.
e) Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.
ETIKA
BISNIS
Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab
social suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika
pergaulan dalam melaksakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis.
A. Hubungan antara bisnis
dengan kosumen
Merupakan hibungan antara konsumen dengan produsen
dan paling banyak ditemui.biasanya mengenai kualitas suatu produk yang
diperdagangkan seperti kualitas produk, kemasan cara promosi, dan layanan purna
jual.
B. Hubungan dengan
karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi : penerimaan (
recruitmen ), latihan ( training ), promosi, transfer, demosi maupun
pemberhenti ( termination ). Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus
dijalan secara objektif dan jujur.
C. Hubungan antara
bisnis
Pemberian informasi hubungan yang terjadi diantara
perusahhan, baik perusahaan kolega,pesaing,penyalur,grosir maupun
distributornya.
D. Hubungan dengan investor
Pemberian informasi yang benar terhadap investor
maupu calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghimdari
pengambilan keputusan yang keliru.
E. Hubungan dengan
lembaga-lembaga keuangan
Hubungan dengan lembaga keuangan, terutama jawatan
pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan
penyusunan laporan keuangan. Pelaksanaan tanggung jawab social merupakan
penerapan dan pelaksanaan kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti
etika bisnis. Penerapan etika bisnis adalah maksud dari konsep stakcholder yang
berlawan dengan konsep stockholder.
Bentuk-bentuk
tanggung jawab sosial suatu bisnis
Penjabaran dari kepedulian sosial suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis.
Penjabaran dari kepedulian sosial suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah:
1. Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila
(HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak
dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan di tuangkan dalam buku.
2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
3. Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan.
4. Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarakat.
5. Sistem Bapak Angkat – Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina.
Analisis
Tanggung
jawab sosial dunia bisnisbukanlah bentuk tanggung jawab yangdipaksakan apalagi
atas dasar tekanan,ancaman, atau paksaan, melainkantanggung jawab yang didasari
kaidahmoral, komitmen sosial, dan etika bisnis.Tanggung jawab sosial dunia
bisnisdipengaruhi oleh berbagai kekuatan, yaitunorma sosial dan budaya, hukum sertaregulasi,
praktik dan budaya organisasi.Jadi, boleh dikatakan dia terbentuk
karenadorongan kemanfaatan, moralitas, dankeadilan.
Etika
dalam berbisnis adalah mutlak dilakukan. Maju mundurnya bisnis yang dijalankan
adalah tergantung dari pelaku bisnis itu sendiri. Apa yang dia perbuat dengan
konsekuensi apa yang akan dia peroleh sudah sangat jelas.
Referensi
• http://dahlia-lya.blogspot.com/2012/01/bab-xiii-tanggung-jawab-sosial-suatu.html
• http://nadirawidyawijaya.blogspot.com/2011/11/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis.html
• http://karinadevianta.blogspot.com/2012/01/bab-13-tanggung-jawab-sosial-suatu.html
http://www.google.co.id/search
> http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis-20/
> http://dwisetiati.wordpress.com/2010/12/20/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis/
> http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis-20/
> http://dwisetiati.wordpress.com/2010/12/20/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar