Tugas
pengantar bisnis
Nama : ajeng risky
Npm : 20213516
Kelas : 1eb17
Universitas
gunadarma
2013
Pendahuluan
Seperti diketahui bahwa ilmu manajemen berkembang
terus hingga saat ini. Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan
ataupun tata cara penting dalam rneneliti, menganalisis dan memecahkan
masalah-masalah yang berkaitan dengan manajer.
Manajemen mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan,
yang dilakukan oleh individu-individu yang menyumbangkan upayanya yang terbaik
melalui tindakan-tindakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini meliputi
pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan, menetapkan cara bagaimana
melakukannya, memahami bagaimana harus melakukannya dan mengukur efektivitas
dari usaha-usaha mereka.
Teori teori
Berikut
akan dijelaskan mengenai teori-teori mengenai manajemen dan organisasi.
BAB 5
Manajemen dan organisasi
MANAJEMEN
Pengertian manajemen
Secara
umum pengertian manajemen adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh
hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan cara
menggerakkan orang-orang lain untuk bekerja.
Menurut
George R. Terry (1977) menyatakan manajeman adalah suatu proses yang
berbeda terdiri dari planning, organizing, actuating,dan controlling yang
dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan menggun manusia dan
su,ber daya lainnya.
Peranan Manajemen
Peranan Manajemen
Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus
diperankan para Manajer :
a. Peran Interpersonal yaitu
hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya.
b. Peran Informasi adalah peran dalam
mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar
organisasi.
c. Peran Pengambil Keputusan
adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang
dihasilkan bersama pihak lain.
Latar
Belakang Sejarah Manajemen
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Piramida di Mesir. Pembangunan piramida ini tak
mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan
dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.
Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era modern.
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.
Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era modern.
Fungsi
Manajemen
Fungsi merupakan pencirian dari kegiatan yang
dilakukan oleh seorang manager dalam mengelola perusahaan . Dimana secara garis
besar fungsi manajemen dibagi menjadi 5 bagain :
a)
Planing
Planing adalah suatu fungsi pemilihan alternatif
melalui suatu proses yang rasional untuk mengambil keputusan terhadap
objective perusahaan , policy , program maupun prosedur untuk memperbaikinya .
b)
Organzing (Pengorganisasian)
Fungsi Organizing adalah kegiatan dalam menentukan
macam kegiatan beserta jumlah kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
perusahaan maupun pengelompokan kegiatan-kegiatan beserta orang-orangnya yang
sesuai dengan kegiatan yang disertai adanya pendelegasian wewenang .
c)
Directing
Directing atau pengarahan ( = actuating =
leading = commanding ) adalah kegiatan yang khususnya ditunjukkan untuk
mengatasi dan mengarahkan bawahan sehingga seorang pemimpin secara manusiawi
bisa mengikat bawahan untuk bekerjasama secara sukarela menyumbangkan tenaganya
seefisien dan seefektif mungkin untuk mencapai tujuan organisasi . Ada dua hal
yang bisa menunjang bawahan dapat bekerja lebih giat dan efektif yaitu
komunikasi dan motivasi .
d)
Koordinasi
Kordinasi adalah fungsi yang harus dilakukan
seorang manajer agar terdapat suatu komunikasi atau kesesuaian dari berbagai
kepentingan dan perbedaan kegiatan sehingga bisa tercapai tujuan organisasinya
e)
Controlling (Pengawasan)
Fungsi Pengawasan mempunyai tiga kegiatan yang
harus dilakuakan :
Menetapkan standart yang dipakai
Membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan standart
Melakukan Koreksi
Ciri-ciri
Manajemen Profesional
Dalam konteks SDM, manajemen profesional adalah pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut dalam pengembangan mutu SDM secara profesional. Lawannya adalah manajemen amatiran yang ciri-cirinya bertentangan dengan ciri-ciri manajemen profesional.
Ciri-ciri manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat dilihat dari sisi operasional dan manajerial yakni:
• Berbudaya korporat: transparansi, independensi, responsif, akuntabilitas, dan kejujuran.
• Dukungan manajemen puncak.
• Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga eksternal organisasi.
• Berorientasi ke masa depan dengan pendekatan holistik.
• Berdimensi jangka panjang dan bersinambung.
• Sistem nilai-prinsip efisiensi dan efektivitas.
• Dilakukan secara terencana/terprogram.
Keterampilan
Manajemen yang Dibutuhkan
• Keterampilan Berbahasa Asing
• Keterampilan dalam mengelola Sumber Daya Manusia
• Keterampilan Mengajar
• Keterampilan dalam Menyelesaikan Masalah
• Keterapilan Manajemen Keuangan
• Keterampilan dalam mengambil suatu keputusan
• Keterampilan Berbahasa Asing
• Keterampilan dalam mengelola Sumber Daya Manusia
• Keterampilan Mengajar
• Keterampilan dalam Menyelesaikan Masalah
• Keterapilan Manajemen Keuangan
• Keterampilan dalam mengambil suatu keputusan
ORGANISASI
Pengertian
Organisasi
Organisasi/Organizing bisa dibilang sebagai sistem yang terdiri dari sekelompok individu untuk melakukan segala sesuatunya secara sistematis yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk mewudkan tujuannya.
Pentingnya
Mengenal Organisasi
Dalam organisasi terdapat tiga faktor atau unsur
penting, yaitu :
1. Adanya sekelompok orang
2. Adanya hubungan dan pembagian kerja di antara
mereka
3. Adanya tujuan yang ingin dicapai
Organisasi Formal
Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan
wewenang, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen
agar pekerjaan dapat dilakukan.
Beberapa faktor yang harus di perhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah :
a. Wewenang
b. Tanggung jawab
c. Pertanggungjawaban
d. Delegasi
e. Koordinasi
Organisasi informal
Organisasi informal adalah jaringan
hubunganpribadi sosial yang umumnya tidak dilakukan atas dasar aturan formal.
Organisasi informal selalu ada dalam setiap organisasi, keberadaannya tidak
direncanakan, terjadi atas dasar keakraban dan hubungan-hubungan baik yang
menyangkut pekerjaan ataupun tidak.
Organisasi informal hampir selalu terjadi dalam
semua perusahaan karena adanya interaksi manusia. Organisasi informal pada
dasarnya dapat melayani empat fungsi utama:
1. Memelihara dan memperkuat persamaan norma di
antara anggota
2. Memberi atau menyediakan kepuasan sosial,
status, dan rasa aman bagi anggotanya
3. Membantu para anggotanya untuk berkomunikasi
4. Membantu memecahkan persoalan-persoalan yng
dihadapi anggotanya
Bentuk-bentuk Organisasi
A. Organisasi Lini
Garis wewenang yang menghubungkan langsung secara
vertikal
antara atasan dan bawahan.Ciri-cirinya :
· Jumlah
karyawan sedikit
· Manajer
dibawahnya hanya sebagai pelaksana
· Sarana
dan alatnya terbatas
· Hubungan
atasan dan bawahan bersifat langsung
· Bentuk
lini pada perusahaan perseorangan, pemilik
perusahaan adalah top manager
B. Organisasi
Fungsional
Wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan
kepada kepala bagian yang
mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan para
pelaksana yang
mempunyai keahlian khusus
Ciri-cirinya :
· Organisasi
kecil
· Terdapat
kelompok kerja staf ahli
· Spesialisasi
dalam pelaksanaan tugas
· Target
yang hendak dicapai jelas dan pasti
· Pengawasan
ketat
C. Organisasi Garis dan
Staff
Pelimpahan wewenang secara vertikal dari pimpinan
ke kepala bagian
dibawahnya serta masing-masing pejabat, manajer
ditempatkan satu atau
pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang
memerintah tetapi hanya
sebagai penasihat, misal : kearsipan, keuangan,
personel.
Ciri-cirinya
:
· Hubungan
atasan dan bawahan tidak seluruhnya langsung.
· Karyawan
banyak
· Organisasi
besar
D. Organisasi Fungsional
dan Garis
Wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan
kepada
kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian
tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat
fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan
kepada
kepala bagian.
Ciri-cirinya
:
· Tidak
tampak pembedaan tugas pokok dan bantuan
· Spesialisasi
praktis pada pejabat fungsional
· Pembagian
kerja dan pelimpahan wewenang tidak
membedakan perbedaan tingkat eselon
E. Organisasi Matrik
Disebut juga sebagai Organisasi Manajemen Proyek
yaitu penggunaan struktur organisasi menunjukkan
di mana para spesialis yang
punya ketrampilan di masing-masing bagian dari
kegiatan perusahaan
dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan
proyek yang harus diselesaikan
F. Organisasi Komite
Tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan
secara kolektif oleh kelompok pejabat, yang berupa
komite atau dewan atau board dengan plurastic
manajemen.
Prisip-Prinsip
Organisasi
Agar organissi berjalan baik, diperlukan pedoman
atau prinsip dalam melaksanakan kegiatannya.
Prinsip-prinsip organisasi adalah:
a) Perumusan
organisasi dengan jelas
b) Pembagian
tugas
c) Delegasi
kekuasaan
d) Rentangan
kekuasaan
e) Tingkat-tingkat
pengawasan
f) Kesatuan
perintah dan tanggung jawab
g) Koordinasi
Keterampilan
Manajemen Yang Dibutuhkan
1. Keterampilan
konseptual (conceptional skill)
2. Keterampilan
berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
3. Keterampilan
teknis (technical skill)
4. Keterampilan
manajemen waktu
5. Keterampilan
membuat keputusan
Sebab
keberhasilan dan kegagalan organisasi
Sebab keberhasilan organisasi :
• Kesatuan pimpinan dan perintah.
• Solidaritas yang tinggi.
• Pengambilan keputusan yang bijak dan cepat.
• Segala sesuatu yang berkaitan dengan masa depan suatu organisasi harus di musyawarahkan.
• Menjunjung tinggi nilai tanggung jawab dan disiplin.
• Kerja sama yang baik.
Sebab kegagalan organisasi :
• tidak adanya komunikasi yang baik antara anggota organisasi dan pemimpin.
• kekurang kompakan dalam organisasi.
• kurang disiplin.
• tidak bertanggung jawab pada suatu hal yang dikerjakan.
• kerja sama tidak terlalu baik.
• tidak adanya komunikasi yang baik antara anggota organisasi dan pemimpin.
• kekurang kompakan dalam organisasi.
• kurang disiplin.
• tidak bertanggung jawab pada suatu hal yang dikerjakan.
• kerja sama tidak terlalu baik.
Analisis
Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam
kenyataannya tidak ada definisi yang yang digunakan secara konsisten oleh semua
orang. Seperti yang dikemukakan oleh Stoner ebagai berikut : Manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha
para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Referensi
-http://mudaandikameiza.blogspot.com/
- http://www.google.com/search
Tidak ada komentar:
Posting Komentar